Pembelajaran Kolaboratif versus Kooperatif
Dalam sebuah artikelnya Ted Panitz (1996) menjelaskan bahwa pembelajaran kolaboratif adalah suatu filsafat personal, bukan sekadar teknik pembelajaran di kelas. Menurutnya, kolaborasi adalah filsafat interaksi dan gaya hidup yang menjadikan kerjasama sebagai suatu struktur interaksi yang dirancang sedemikian rupa guna memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Pada segala situasi, ketika sejumlah orang berada dalam suatu kelompok, kolaborasi merupakan suatu cara untuk berhubungan dengan saling menghormati dan menghargai kemampuan dan sumbangan setiap anggota kelompok. Di dalamnya terdapat pembagian kewenangan dan penerimaan tanggung jawab di antara para anggota kelompok untuk melaksanakan tindakan kelompok. Pokok pikiran yang mendasari pembelajaran kolaboratif adalah konsensus yang terbina melalui kerjasama di antara anggota kelompok sebagai lawan dari kompetisi yang mengutamakan keunggulan individu. Para praktisi pembelajaran kolaboratif memanfaatkan filsafat ini di kelas, dalam rapat-rapat komite, dalam berbagai komunitas, dalam keluarga dan secara luas sebagai cara hidup dan dalam berhubungan dengan sesama. Baca lebih lanjut
Filed under: Citra Ilmu | Tagged: behavioristik, belajar, CAI, filsafat konstruktivisme, Gagne, George Berkeley, Giambatista Vico, Glassersfeld, informatika, kognitif-konstruktivistik, kolaboratif, komputer, konvensional, kooperatif, kualitas pendidikan, kurikulum, metode, pemanfaatan internet dalam pembelajaran, pembelajaran, portofolio, Rene Descartes, teknologi | 32 Comments »