Posted on 26 Oktober 2014 by SiH
Rakyat Indonesia sudah tiga kali memilih langsung Presiden dan Wakil Presidennya. Namun Pilpres 2014 sangat fenomenal. Tokoh yang tak berdarah biru, bukan elit partai, dicalonkan dan terpilih! Pantaslah jika para elit politik terkejut dan merasa terancam oleh munculnya pemimpin baru yang berwajah dan berpenampilan ndeso, hanya pengusaha mebel, bicaranya plegak-pleguk tak selancar mereka yang menu sehari-harinya adalah kekuasaan, dan seterusnya. Menyadari suara hati rakyat – the silent majority – sulit dibendung, meluncurlah berbagai fitnah yang sia-sia: ia keturunan Tionghoa, agamanya tak jelas, akrab dengan komunisme, sponsornya asing dan ‘aseng’, penyokongnya sembilan taipan, anak sulungnya haram, perjalanan karir politiknya diwarnai korupsi yang tak pernah diusut, dan sebagainya. Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Serbaneka | Tagged: Ir. Joko Widodo, Jokowi, Presiden Pilihan Rakyat | Leave a comment »
Posted on 24 Mei 2014 by SiH
Lupa adalah ‘penyakit’ manusiawi. (lihat Strategi Kognitif dan Lupa) Seorang orator, pengkhotbah atau jurudakwah bisa tiba-tiba lupa alur kalimatnya sendiri, misalnya karena terganggu tepuk tangan pendengar yang tak disangkanya. Pendengarnya mungkin ada yang lebih parah. Kontan lupa substansi sesudah selesai mendengarkan ilustrasi. Contohnya mungkin masih sekejap dibahas, sedangkan isinya dilepas.
Lupa juga menjadi alasan yang mujarab untuk – sekurang-kurangnya sementara – menghindari pertanyaan yang tak diinginkan. Dan lain-lain. Lupa itu manusiawi.
Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Serbaneka | Tagged: Ahok, Amien Rais, capres, cawapres, golput, HAM, Jokowi, Pilpres 2014, Prabowo, Sahetappy | Leave a comment »
Posted on 6 Mei 2014 by SiH
Megawati Soekarnoputri masih bungkam tentang Perjanjian Batutulis yang menimbulkan gugatan tentang moralitas kepemimpinannya. Kalau saya berada pada posisinya, barangkali saya akan melakukan yang serupa. Menari dengan ketukan kendang orang lain yang asing dari kebiasaan sendiri sama saja dengan menyanyikan lagu ber-genre tertentu dengan iringan musik yang beraliran beda. Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Serbaneka | Tagged: Perjanjian Batutulis, pilpres 2009, politik | Leave a comment »
Posted on 5 Mei 2014 by SiH
Iya. Benar. Saya mencintai Megawati Soekarnoputri. Megawati plus-minus saya cintai sejak ia berpolitik praktis hingga sekarang. Ketika ia diserang karena ‘hanya’ seorang perempuan, ibu rumah tangga, dsb. saya terheran-heran pada sebagian elit bangsa ini. Ketika dua kali pilpres ia kalah namun tidak patah arang berjuang di luar pemerintahan, saya memuji semangat, ketegasan dan ketahanannya. Bukan hal yang mudah dilakukan setiap orang untuk bertahan pada keyakinannya ketika sebagian orang-orang terdekat dan pilihannya pergi dan atau berseberangan dengannya. Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Serbaneka | Tagged: Bung Karno, Ir. Joko Widodo, Jokowi, Megawati Soekarnoputri, Pilpres 2014 | Leave a comment »
Posted on 5 Mei 2014 by SiH
Pasti bukan karena pesanan, tapi sekadar ingin tahu sebelum ‘regane tahu krispi rasa kentaki tambah larang’. Hari ini saya mengadakan penelitian berskala minisekali, tanpa metoda maupun peranti yang lazim kecuali berlagak ‘rada kempling’ dan ‘bandha kuping’.
Ternyata 100% tanpa margin of error, masyarakat tidak mengenal calon wakil rakyat! Temuan ini pasti tak lebih mengejutkan ketimbang 1000% (penyebutan ini sekadar meniru, lho!) asumsi bahwa calon wakil rakyat pun tak kenal yang diwakilinya. Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Serbaneka | Tagged: caleg, DPD, DPR, kampanye, money politics, MPR, pemilu, politik uang, senator, wakil rakyat | Leave a comment »
Posted on 27 April 2013 by SiH
Nama salah seorang penyanyi terkenal yang saya jadikan judul sharing ini sering diucapkan sebagai pengganti harapan yang lebih jelas bagi siapa pun: “Berhati-hatilah di jalan!” Harapan itu sangat tepat, karena semua maklum bahwa jalan raya kita memang rawan kecelakaan lalu lintas. Perilaku pengguna jalan kita konon menggambarkan ‘kepribadian’ bangsa ini, sekarang ini. Berdasarkan peristiwa sekaligus jumlah korban nyawa, ada yang bahkan menggolongkan kecelakaan lalu lintas sebagai kejahatan kemanusiaan yang tempat kejadiannya di jalan raya.
Berbekal Titi DJ ternyata tidak cukup. Pengendara/ pengemudi yang sudah terbiasa berhati-hati pun bisa mengalami kecelakaan lalu lintas. Tak sedikit yang mengalaminya. Ada yang menganggapnya sebagai musibah, ada pula yang seperti saya, menganggapnya kecelakaan biasa, dengan kelaziman sebab-akibat masing-masing.
Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Serbaneka | Tagged: kecelakaan lalu lintas, musibah, Titi DJ | Leave a comment »
Posted on 5 Januari 2013 by SiH
Lima Langkah Penting
Bagaimana seseorang bisa seperti ini atau itu? Bagaimana kita belajar terlibat sepenuhnya dalam gerak dan irama kehidupan yang memperkaya kita? Ada lima langkah penting untuk menikmati hidup yang lebih penuh. Berikut ini adalah urutan yang disarankan, dengan setiap langkah sebagai kemajuan dari prestasi yang sudah dicapai sebelumnya. Namun, sebagaimana akan jelas dari deskripsi langkah-langkah itu, tidak ada yang pernah sepenuhnya tercapai dan atau akhirnya selesai. Setiap langkah akan selalu ideal untuk memelihara pencapaian kita. Lima langkah itu masing-masing merupakan visi atau kerangka dasar acuan yang menumbuhkembangkan kesadaran baru atau persepsi yang lebih dalam untuk diwujudkan dalam kegiatan nyata guna menemukan kepenuhan hidup. Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Ngelmu | Tagged: John Powell, melupakan diri sendiri dalam mencintai, memiliki, menerima diri sendiri, menjadi diri sendiri, percaya | Leave a comment »