Posted on 28 Oktober 2008 by SiH
Ilmu sesungguhnya adalah hasil usaha manusia agar ia semakin beradab. Tujuan utama ilmu adalah untuk mengetahui kebenaran. Baik pengetahuan (produk ilmu) maupun cara (proses ilmu) terdiri dari serangkaian jalan dan langkah untuk mencapai tujuan: mencari dan mengetahui kebenaran. Tetapi tak semua pengalaman manusia dapat didekati secara memuaskan dengan metode keilmuan. Dan karena kebenaran lebih sering bersifat individual, maka pada umumnya ilmuwan membatasi telaah pengalaman yang secara obyektif, logis dan sistematis dapat dipertanggungjawabkan. Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Ilmu | Tagged: hipotesis, ilmu, keilmuan, kualitatif, kuantitatif, monograf, persepsi, sistem ilmu, struktur ilmu, teknologi | Leave a comment »
Posted on 28 Oktober 2008 by SiH
Rasionalisme
Kaum rasionalis mulai dengan suatu pernyataan yang sudah pasti. Aksioma dasar yang digunakan untuk membangun sistem pemikirannya diturunkan dari idea yang jelas, tegas dan pasti dalam pikiran manusia. Pikiran manusia mampu ‘mengetahui’ idea itu, kendati manusia tidak menciptakannya maupun tidak mempelajarinya lewat pengalaman. Idea itu sudah ada sebagai bagian dari kenyataan dasar yang tertangkap oleh pikiran manusia yang menalar. Kaum rasionalis berdalil bahwa karena pikiran dapat memahami prinsip, maka prinsip itu harus ada – artinya, prinsip harus benar dan nyata. Ketiadaan prinsip itu tidak memungkinkan manusia menggambarkannya sebagai ada. Prinsip itu dianggap sebagai suatu apriori atau pengalaman. Prinsip itu tidak dikembangkan dari pengalaman karena pengalaman hanya dapat dimengerti jika ditinjau dari prinsip itu. Baca lebih lanjut →
Filed under: Citra Ilmu | Tagged: empirisme, hipotesis, John Locke, metode keilmuan, Plato, rasionalisme, Rene Descartes | 2 Comments »